Senin, 28 Januari 2013 10:52 wib
Ilustrasi (inspirasi indah)
JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Ahmad
Basarah, meminta pola rekrutmen caleg 2014 khususnya dari kalangan artis
harus lebih diperketat lagi menyusul penangkapan sejumlah artis yang
diduga telah melakukan pesta narkoba di rumah artis Raffi Ahmad beberapa
hari lalu.
Menurut dia, parpol hendaknya menghindarkan diri dari pragmatisme politik dalam Pileg 2014 dengan tidak memanfaatkan caleg dari kalangan artis demi untuk mendapatkan dukungan suara rakyat.
"Sekalipun kita tidak patut mengeneralisir bahwa kalangan artis terindikasi narkoba, namun secara moralitas politik sangatlah tidak etis kalau parpol hanya dijadikan alat pengumpul suara melalui pencalegan artis-artis yang populer," terang Basarah kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (28/1/2013).
Meski terpaksa harus merekrut publik figur, minimal artis tersebut memiliki rekam jejak yang bagus dan pernah menjadi aktivis sosial. Sehingga nantinya jika terpilih artis tersebut memiliki bekal di parlemen bukan hanya mengandalkan ketenarannya saja.
"Kita perlu melakukan pendidikan politik kepada rakyat bahwa kalaupun ada artis yang direkrut menjadi caleg, sang artis tersebut harus punya rekam jejak sosial yang bagus dan setidaknya punya keahlian dasar untuk ditempatkan menjadi anggota parlemen yang baik dan efektif," kata dia.
Maka kata dia, dalam rangka mendukung program nasional pemberantasan dan penyalahgunaan narkoba, PDIP telah menandatangani kesepakatan kerjasama dengan BNN pada tanggal 10 Januari 2013 lalu yang akan ditindaklanjuti dalam bentuk pengawasan dan penyuluhan anti narkoba terhadap seluruh jajaran struktur dan kader PDIP di Indonesia.
"Dengan demikin, kami mengharapkan seluruh caleg-caleg yang berasal dari PDIP akan terbebas dari orang-orang yang terlibat penyalahgunaan narkoba dan kader-kader PDIP akan ditugaskan sebagai duta-duta anti narkoba di seluruh Indonesia," pungkasnya.
(put)
Menurut dia, parpol hendaknya menghindarkan diri dari pragmatisme politik dalam Pileg 2014 dengan tidak memanfaatkan caleg dari kalangan artis demi untuk mendapatkan dukungan suara rakyat.
"Sekalipun kita tidak patut mengeneralisir bahwa kalangan artis terindikasi narkoba, namun secara moralitas politik sangatlah tidak etis kalau parpol hanya dijadikan alat pengumpul suara melalui pencalegan artis-artis yang populer," terang Basarah kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (28/1/2013).
Meski terpaksa harus merekrut publik figur, minimal artis tersebut memiliki rekam jejak yang bagus dan pernah menjadi aktivis sosial. Sehingga nantinya jika terpilih artis tersebut memiliki bekal di parlemen bukan hanya mengandalkan ketenarannya saja.
"Kita perlu melakukan pendidikan politik kepada rakyat bahwa kalaupun ada artis yang direkrut menjadi caleg, sang artis tersebut harus punya rekam jejak sosial yang bagus dan setidaknya punya keahlian dasar untuk ditempatkan menjadi anggota parlemen yang baik dan efektif," kata dia.
Maka kata dia, dalam rangka mendukung program nasional pemberantasan dan penyalahgunaan narkoba, PDIP telah menandatangani kesepakatan kerjasama dengan BNN pada tanggal 10 Januari 2013 lalu yang akan ditindaklanjuti dalam bentuk pengawasan dan penyuluhan anti narkoba terhadap seluruh jajaran struktur dan kader PDIP di Indonesia.
"Dengan demikin, kami mengharapkan seluruh caleg-caleg yang berasal dari PDIP akan terbebas dari orang-orang yang terlibat penyalahgunaan narkoba dan kader-kader PDIP akan ditugaskan sebagai duta-duta anti narkoba di seluruh Indonesia," pungkasnya.
(put)
No comments:
Post a Comment