 |
Pelepasan
101 TKI perawat – terdiri dari 29 TKI nurse (perawat rumahsakit) dan 72
TKI careworker (pengasuh orangtua usia lanjut/jompo) – ini ditandai
dengan ramah tamah yang diselenggarakan di rumah dinas Duta Besar Jepang
untuk Indonesia, Jalan Daksa Daksa V Jakarta. |
BNP2TKI,
Jakarta, Rabu (16/05) – Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) bersama Kedutaan Besar Jepang di
Indonesia, pada Rabu siang (16/05) melepas 101 tenaga kerja Indonesia
(TKI) perawat yang akan bekerja di negeri sakura itu.Pelepasan 101
TKI perawat – terdiri dari 29 TKI nurse (perawat rumahsakit) dan 72 TKI
careworker (pengasuh orangtua usia lanjut/jompo) – ini ditandai dengan
ramah tamah yang diselenggarakan di rumah dinas Duta Besar Jepang untuk
Indonesia, Jalan Daksa Daksa V Jakarta. Hadir dalam acara itu Deputi
Kerjasama Luar Negeri dan Promosi BNP2TKI, Endang Sulistyaningsih,
Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah BNP2TKI, Haposan Saragih, serta
Dirjen Binapenta Kemenakertrans, Reyna Usman, dan Duta Besar Luar Biasa
dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia, Yoshinori Katori.
Deputi
KLN dan Promosi BNP2TKI, Endang Sulistyaningsih, didalam sambutannya
mengatakan, penempatan TKI perawat (nurse dan careworker) ke Jepang ini
merupakan program kerjasama antarpemerintah (Government to Government/G
to G) Indonesia-Jepang yang dilakukan sejak tahun 2008 lalu.
Program
kerjasama G to G TKI perawat ini dilakukan berdasarkan penandatanganan
nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara BNP2TKI
atasnama pemerintah Indonesia dengan JICWELS (Japan International
Corporation for Welfare Services) -- yakni lembaga bentukan pemerintah
Jepang yang membawahi program G to G penempatan TKI Perawat -- di
Jakarta, pada Mei 2008. Program ini menindaklanjuti kesepakatan
Indonesia-Jepang Economic Partnership (IJEPA) yang telah ditandatangani
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe
di Tokyo, Jepang, pada November 2006.
Endang mengatakan, 101 TKI
perawat yang akan bertolak ke Jepang pada Kamis (17/05) ini merupakan
peserta yang sebelumnya telah menjalani pelatihan Bahasa Jepang selama
enam bulan di Indonesia dan telah pula dinyatakan matching (sesuai
kebutuhan) para users (pengguna) di Jepang.
Ia menjelaskan,
didalam program penerimaan TKI perawat yang akan bekerja Jepang untuk
tahun 2012 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Calon TKI yang
telah menjalani pelatihan Bahasa Jepang selama enam bulan di Indonesia
tidak serta merta otomatis dapat bekerja di Jepang. Tetapi harus
menjalani uji matching yang dilakukan para calon users dari Jepang. “Uji
matching dilakukan pada saat pelatihan Bahasa Jepang dilaksanakan di
Indonesia. Hanya peserta latih yang dinyatakan matching saja yang
diberangkatkan ke Jepang,” kata Endang.
Ditambahkannya, setibanya
di Jepang, 101 TKI perawat ini kembali menjalani pelatihan Bahasa Jepang
selama enam bulan, sebelum kemudian ditempatkan bekerja pada para
pengguna, yakni rumah sakit dan panti jompo.
Pada bagian lain
Endang mengatakan, saat ini sudah ada 791 TKI perawat yang bekerja di
Jepang. Di antara mereka itu terdapat 86 TKI perawat – terdiri dari 51
TKI nurse dan 35 TKI Careworker -- yang telah dinyatakan lulus ujian
nasional Bahasa Jepang. “Kami sangat berharap agar 101 TKI perawat yang
akan bertolak ke Jepang ini nantinya bisa lebih giat dan terus
meningkatkan pola belajarnya. Sehingga jumlah kelulusan ujian nasional
Bahasa Jepang dari para TKI lebih meningkat lagi,” pinta Endang penuh
harap.
Jumlah TKI perawat yang lulus ujian nasional Bahasa Jepang
ini, kata Endang, terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 ada 2 TKI
nurse yang dinyatakan lulus ujian nasional Bahasa Jepang. Berikut pada
tahun 2011 ada 15 TKI nurse, dan pada tahun 2012 ada 34 TKI nurse.
Sedangkan ujian nasional Bahasa Jepang bagi TKI careworker baru
dilaksanakan pada tahun 2012, dan ada 35 TKI careworker yang dinyatakan
lulus. “Dengan meningkatnya jumlah kelulusan TKI perawat (nurse dan
careworker) dalam mengikuti ujian nasional Bahasa Jepang itu, kiranya
bisa dijadikan pendorong bagi para TKI lainnya yang belum mengikuti
ujian nasional Bahasa Jepang,” kata Endang.
Penempatan TKI perawat
(nurse dan careworker) ke Jepang sekarang telah memasuki tahun ke-5.
Jumlah seluruhnya mencapai 892 orang – untuk rinciannya bisa dilihat
pada tabel di bawah.***(Imam Bukhori)
Penempatan TKI G to G ke Jepang dari Tahun 2008 – 2012
Tahun | Nurse | Careworker | Jumlah |
2008 | 104 orang | 104 orang | 208 orang |
2009 | 173 orang | 189 orang | 362 orang |
2010 | 39 orang | 77 orang | 116 orang |
2011 | 47 orang | 58 orang | 105 orang |
2012 | 29 orang | 72 orang | (*) 101 orang |
Jumlah | 392 orang | 500 orang | 892 orang |
Sumber : Direktorat Pelayanan Penempatan Pemerintah BNP2TKI 2012
(*) catatan : 101 TKI perawat ini diberangkatkan ke Jepang pada Kamis (17 Mei 2012). |
No comments:
Post a Comment